Termaktub; Bab Awal

aku kadang berpikir, kita seharusnya masih jadi 17 yang mekar, merekah. banyak hal yang belum sempat kita lakukan, banyak tempat yang belum kita datangi, banyak jiwa yang belum kita sua.

kita tumbuh lebih cepat dari apa yang aku bayangkan. banyak pula yang tumbuh, salah satu nya rasa lapang dada kita.

kita melepas satu mimpi terbesar kita. aku ingat tempo hari, kita berbincang soal harapan kecil agar orang-orang diluar sana merasa rendah diri supaya kita bisa lebih unggul, kita berharap sambil tertawa kecil agar mimpi kita sepi peminatnya.

nyata nya, doa itu berbalik ke kita. bukan jadi sepi peminat, tapi malah kita tak lagi jadi peminatnya.

atau malah, kita hanya pura-pura melupa sejenak bahwa kita merupakan satu dari ribuan, bahkan jutaan orang yang pernah jadi peminatnya nomor satu.